Seperti yang telah ditunjukkan pada tikus, stres mengubah mikrobiota usus (kumpulan bakteri yang hidup di usus dan merupakan kunci tubuh) seperti makanan yang kaya akan lemak, menurut sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Brigham Young (Amerika Serikat) dan Universitas Jiao Tong Shangái (China).
Laura Bridgewate adalah salah satu penulis penelitian yang dilakukan pada tikus betina dan dipublikasikan di Nature, dan menyimpulkan :
Stres bisa berbahaya dalam banyak hal, namun kebaruan pekerjaan kita adalah menghubungkan masalah ini dengan perubahan spesifik pada mikrobiota usus betina.
Dalam studi ini, kotoran tikus dianalisis untuk mengetahui bagaimana kegugupan mempengaruhi mikrobiota usus mereka setelah mengalami periode stres atau makanan berminyak. Sebenarnya percobaan dilakukan pada tikus jantan dan betina, namun hanya menyerang betina. Langkah selanjutnya adalah mengetahui bagaimana hasil ini dapat diekstrapolasikan pada manusia.
0 komentar